Assalamu'alaikum rekan rodajaman. Di malam kamis, diiringi hujan gerimis, dan ditemani teh manis, saya sudah berada di kamar kerja sebelum jam tujuh malam. Secepatnya saya mengambil dan menghidupkan handphone, wah... ternyata telah banyak pesan masuk di grup WhatsApp KBMN PGRI 28. Maka bersiap-siaplah saya untuk segera mengikuti pertemuan ke-2 Kelas Belajar Menulis Nusantara dengan tema Menjadikan Menulis Sebagai Passion, dengan narasumber Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd atau bisa disapa Bu Kanjeng yang dipandu oleh moderator Ibu Widya Setianingsih, S.Ag atau dikenal dengan Mba Widya Arema.
Tema yang cukup menggelitik. Sambil menunggu kelas dimulai, saya tetap memantau dan membaca pesan-pesan dari anggota grup. Ya memang grup ini berisi 1000 lebih anggota yang terdiri dari para penulis handal dan pegiat literasi, jadi isi pesannya pun terkadang ada yang puitis, menggugah selera membaca, apalagi jika ada anggota grup membagikan link tulisannya di kompasiana atau blog pribadi, rasa penasaran ingin selalu membuka dan membacanya. Decak kagum kepada mereka yang bisa membuat tulisan dengan kata-kata indah, teratur, dan konsisten dalam menulis secara rutin. Kadang terpikir apakah saya bisa?
Walaupun sedikit mundur dari jadwal, tepat pukul 19.36 WIB, Bu Kanjeng yang dianugerahi sebagai Ratu Antologi memulai pertemuan ke-2 ini dengan menyapa para peserta, dan mengawali dengan pertanyaan:
"Pernahkan sahabat sekalian melakukan sesuatu hal dengan rasa senang? Melakukan sesuatu hal dengan rasa cinta?" Ya... itulah Passion. Passion atau renjana merupakan kecenderungan yang kuat terhadap suatu aktivitas yang digemari oleh seseorang."
Oh iya, sebelum lanjut ke materi, berikut biodata narasumber ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd
S1 di FKIP Bahasa Inggris UNS & S2 di UMS
Seorang guru pegiat literasi nusantara
Menulis 21 buku
Editor sejak tahun 2019, Motivator, dan Blogger
Pengurus PGRI Surakarta Jawa Tengah
Hobi Silaturahmi, Traveling, dan Membaca
Email : astutianamudjono@gmail.com
Instagram : @astutianamudjono
FB : Sri Sugiastuti
Wah... dari biodatanya tak heran jika malam ini beliau yang memberikan materi, karena menulis sudah pasti menjadi passionnya. Menurut beliau:
"Mengapa Menulis Menjadi Passion yang menjanjikan? Karena kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir. Hingga hari ini, profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial"
Bu Widya bertanya kepada Bu Kanjeng: "Mengapa kita menulis?" Lalu beliau menjawab:
"Karena Bapak Ibu hebat dan saya sudah membaca link kompasiana yg muncul sehari tiga kali milik Founder KBMN ya. Mengapa menulis versi Founder KBMN antara lain bisa traveling ke luar negeri, karena memang lomba bisa dapat duit dari gopay, bisa ketemu mas Menteri, bisa ketemu Pak Presiden. Bisa mengedukasi pembaca untuk berliterasi. Dan yang tak kalah berharganya bisa keliling Indonesia karena menulis."
"Sedang dari para alumni di kelas sebelumnya yang sudah merasakan suksesnya seperti. Bu Aam dan Mr. Dail sangat bahagia karena belum genap 1 tahun sudah punya 60 buku Antologi. Ini semua hasil dari Menulis saat mind set nya sudah diubah menjadi " Writing is My Passion. Kalau saya pribadi yang belajar menulisnya saat senja tentu saja ini Menulis bagian dari healing. Sudah usia 50 tahun bagaimana supaya bisa punya kacamata 5 Dimensi saat membaca menulis dan berbicara."
Dalam materi yang dibagikan dalam bentuk power point, Bu Kanjeng juga menjelaskan Kendala dan hambatan yaitu merasa tidak bakat menulis, tidak memiliki waktu, tidak memiliki ide, tidak mau dikritik, dan tidak suka menulis. Salah satu motivasi menulis menurut Bu Kanjeng adalah sebuah hadits nabi yangmengatakan “khoirunnas anfa’uhum linnas” (Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain).
Kemudian apa langkah-langkah untuk menjadi penulis yang baik? Untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat general (umum) maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita). Hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri. Bila diperlukan, ada baiknya kita memiliki mentor menulis yang tepat, baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media. Berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap?
Berikut ini yang perlu dilakukan dalam Writing Preparation:
1. Menggali dan Menemukan Gagasan/Ide2. Menentukan Tujuan, Genre, dan Segmen Pembaca
3. Menentukan Topik
4. Membuat Outline
5. Mengumpulkan Bahan Materi / Buku
mantap ..
BalasHapusresume yang menarik
Trimakasih, salam semangat
HapusKeren pak resumenya
BalasHapusTerimakasih bu Farida atas kunjungannya
HapusLuar biasa..
BalasHapusKeren pak..
Salam literasi...!
Trimakasih sudah mampir, salam literasi kembali.
HapusAmazing!
BalasHapusWah ini mah sudah keren tulisannya. sudah banyak pula hasilnya
BalasHapusSemangat Pak Agus
Kunjungi tulisan saya :
https://ragungps.blogspot.com/2023/01/flyer-2-judul-menulis-dengan-gairah.html
Salam kenal pak Agung, trimakasih sudah berkunjung, siap saling support.
Hapussalam literasi ... tetap semangat
BalasHapusMantap dan luar biasa👍
BalasHapus