\ Antara Eropa dan Timur Tengah, Manakah yang Punya Sejarah Perang Lebih Panjang?

Antara Eropa dan Timur Tengah, Manakah yang Punya Sejarah Perang Lebih Panjang?

Share on :
Timur Tengah tidak selalu berkonflik. Dalam sejarah, Eropa jelas lebih berdarah. Ini juga statement tidak akurat. Ada banyak periode pre-colonial dimana Timur Tengah hidup dengan damai. Tidak selalu ada perang. ...dan kalau mau bicara ke belakang, jelas sejarah Eropa jauh lebih berdarah dan sarat konflik daripada Timur Tengah. Mitos itu yg bilang Timur Tengah selalu dilanda konflik. Sejarah konflik di Eropa jauh lebih panjang dan berdarah. Maksud saya penuh konflik itu diukur dg periode perang vs damai yg dialami penduduknya, bukan dari jumlah korban peristiwa tertentu. Pola masyarakat tribalisme memang rentan konflik. Legitimasi masing-masing kelompok bergantung pada penerimaan tetangga sebelah.


Jadi di Eropa sepanjang sejarahnya ya isinya perang terus. Ada periode Haupsburg (semoga ndak salah), dimana sempat terpersatukan sejenak...Tetapi sampai lahirnya model Negara Berdaulat modern (nation-state), Bangsa Eropa ga pernah berhenti perang. Nation State modern ga bisa lagi diplomasi lewat perkawinan. Negara modern juga punya mandat Rakyat jadi lebih susah berkonflik. Asumsi mencomot teori bahwa sebelum masa modern tidak ada situasi "damai" itu juga tidak tepat. Ada periode damai di tempat tertentu. Yang paling legendaris ya Romawi dulu, Republik dan Kekaisaran, tetapi cukup lama bisa stabil hingga Peradabannya maju.

Tapi di Eropa, wilayah yg lebih kecil dari Indonesia, ternyata ga pernah bisa berdamai. Selalu ada yg sedang memerangi yg lain. Di Timur Tengah sebetulnya juga sempat begitu. Beberapa dinasti Muslim lumayan lama menjaga perdamaian di tanahnya. Mempersatukan suku suku. Keluarga Haupsburg itu agak mirip ceritanya sama Keluarga Saud: Mempersatukan wilayahnya lewat pernikahan. Salah satu pembeda Tribalisme. Inggris tidak pernah ada invasi bangsa lain sejak Willlam Orange. Di Negeri itu selalu damai, kurang lebih, sampai di bom Hitler. Di Persia dulu dinastinya Xerxes bertahan hampir 6000 tahun. Sekitar itu deh. Kalendernya masih ga jelas. Sama precis seperti di Eropa. Atas nama agama, mengambil alih persatuan. Si raja Haupsburg itu menyebut dirinya Holy Roman Emperor. Kalau kata Voltaire, "Neither Holy, nor Roman, nor an empire."

Saya pernah berkesempatan jalan jalan di Timur Tengah, hampir dua tahun. Di banyak sekali negara Arab, sifat kesukuan ini sangat terasa. Lebih mudah memahami konflik Timur Tengah sebagai konflik kesukuan dari pada Agama. Jelas jauh lebih terasa. Agama cuma jadi pelicin. Bicara tentang Arab Saudi tadi misalnya, ya tentang suku - keluarga Saud dan keluarga Wahab yg memang pemilik negeri tersebut. kalau Haupsburg setau saya dinasti tsb umurnya ga tlalu panjang dan pernikahannya cukup beragam. di Eropa Kristen sih kayanya ga ada incest yg terbuka ya, kan di sana garis darahnya jelas banget. ISIS bicara tentang Bani Quraish -dekrit mereka demikian. Secara ideologis tidak punya pembeda serius dg Wahabi, hanya beda Suku.

by : @_haye_

Anda sedang membaca artikel yang berjudul Antara Eropa dan Timur Tengah, Manakah yang Punya Sejarah Perang Lebih Panjang?. Silakan tinggalkan komentar atau sebarkan jika artikel Antara Eropa dan Timur Tengah, Manakah yang Punya Sejarah Perang Lebih Panjang? ini menarik dan bermanfaat, namun jangan lupa untuk meletakkan link postingan Antara Eropa dan Timur Tengah, Manakah yang Punya Sejarah Perang Lebih Panjang? sebagai sumbernya. Terimakasih (Ttd : Agus Fanani)

0 comments:

Posting Komentar