Apa kabar rekan rodajaman..Sudah lama saya tidak posting, karena sibuk, kali ini ingin berbagi tentang sejarah dapodik..
Sebenarnya sejak kapan sih..istilah Dapodik ini
mulai diperkenalkan? Dan dari mana cikal bakal dapodik yang belakangan ini
menjadi begitu tenar? Inilah yang selama ini menjadi pertanyaan bagi rodajaman.
Mungkin rekan sudah tidak asing dengan NISN, NUPTK, NPSN. Dan pasti sudah
pernah mengakses dapodik di website-website yang tersedia. Masih ingat bukan..
ketika kita dulu sibuk mencari NUPTK atau mencari NISN. Dan sekarang kita
disibukkan kembali dengan pengecekan
data guru. Nah..tidak ada salahnya rodajaman menampilkan sejarah dapodik
ini. Setelah cari-cari info eh..nggak sengaja membuka halaman Facebook Dapodik, ternyata ada
catatan sejarah Dapodik dari waktu ke waktu.
Nah.. ini dia sejarahnya...
Layanan Dapodik mulai dikembangkan pada tahun
2006 oleh Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri dikenal dengan Biro PKLN
Depdiknas dimasa itu. Berikut disampaikan rekam jejak perjalanan DAPODIK dari
periode 2006 s.d 2011.
Januari 2006
Kabiro PKLN (Bapak Gatot HP) sebagai pejabat baru
di Biro PKLN menganalisa salah satu kendala dan hambatan utama proses
perencanaan di lingkungan Depdiknas masa itu adalah ketersediaan data yang
lengkap, akurat dan mudah diakses sebagai bahan penyusunan kebijakan program,
evaluasi dan perencanaan Depdiknas.
Februari 2006
Untuk melakukan identifikasi kebutuhan adanya
ketersediaan data yang lengkap, akurat dan mudah diakses tersebut. Biro PKLN
mengadakan serangkaian acara diskusi dan koordinasi dengan mengundang para
ahli/pakar Sistem Informasi dari kalangan akademisi (Perguruan Tinggi) dan
Praktisi TI serta melibatkan unit-unit kerja di lingkungan Depdiknas Pusat dan
Daerah.
Kesimpulan umum dari serangkaian acara tersebut,
antara lain: Depdiknas belum memiliki data referensi terpusat, teridentifikasi
data yang bersifat utama/pokok meliputi: Sekolah, Siswa, Guru dan Kurikulum.
Ada banyak pulau data yang antara satu dengan lainnya tidak terhubung. Metode
pengumpulan data yang selama ini menggunakan mekanisme kuisoner manual kurang
efektif dan efisien. Perlu dimutakhirkan memanfaatkan teknologi infomrasi
terkini yaitu sistem pengumpulan data secara online real time layaknya sistem
perbankan.
Maret 2006
Hasil dari kesimpulan dirumuskan dalam wujud
rencana membangun pusat referensi data nasional yang mencakup sekolah, siswa,
guru yang disebut DAPODIK (Data Pokok Pendidikan). Adapun untuk tenaga pendidik
dan kurikulum akan dibangun di tahap selanjutnya. Sistem DAPODIK mengacu pada
sistem perbankan yaitu yang bersifat real time online dan mencontoh
implementasi layanan PSB Online yang marak diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan
Kota/Kabupaten di masa itu.
Untuk mendukung sistem Dapodik yang bersifat
online dan real time tersebut dibutuhkan infrastruktur jaringan online skala
nasional. Biro PKLN bekerjasama dengan Direktorat PSMK Mandikdasmen dalam upaya
membangun jaringan online skala nasional tersebut yang lebih dikenal dengan
nama JARDIKNAS untuk mendukung program DAPODIK.
April s.d Mei 2006
Proses penyempurnaan sistem DAPODIK dan rencana
pengembangan JARDIKNAS mulai intensif dilaksanakan. Di Biro PKLN dibentuk Tim
Gugus Tugas Khusus untuk mengawal proses pengembangan dan implementasi DAPODIK
dan JARDIKNAS. Tim Satgas Khusus ini lebih dikenal dengan sebutan Tim JARDIKNAS
Biro PKLN daripada Tim DAPODIK Biro PKLN.
Juni 2006
Rilis pertama DAPODIK mulai diperkenalkan kepada Dinas
Pendidikan se Indonesia khususnya di bagian perencanaan dan program. DAPODIK
telah disajikan secara online di Internet memanfaatkan jasa colocation server
di salah satu provider Internet di Indonesia.
Juli 2006
Proses pengadaan barang dan jasa JARDIKNAS mulai
dilaksanakan hampir bersamaan dengan program INHERENT dari DIKTI.
September 2006
Proses implementasi JARDIKNAS di 450 Dinas
Pendidikan Kota/Kabupaten dan 33 Provinsi se Indonesia mulai digelar oleh PT.
Telkom sebagai pemenang tender.
Oktober - Desember 2006
Program blockgrant pengumpulan data sekolah dan
siswa mulai dilaksanakan ke seluruh Kota Kabupaten se Indonesia dalam rangka
melengkapi data siswa dan sekolah pada sistem DAPODIK memanfaatkan koneksi
JARDIKNAS. Serangkaian acara sosialisasi digelar di setiap provinsi dengan
mengundang dinas pendidikan kota/kabupaten di wilayah provinsi
masing-masing.
November 2006
Data Center DAPODIK dimutakhirkan ditempatkan di
kompleks senayan (Gedung C Lantai 7) dan Data Center Jardiknas di Colocation
PT. Telkom.
Desember 2006
Hasil kegiatan pengumpulan data telah mencapai 32
juta siswa dan 200 ribu sekolah di sistem DAPODIK.
Infrastruktur JARDIKNAS telah selesai digelar di
450 Kota/Kabupaten dan 33 Provinsi.
Januari - Februari 2007
Proses pemutakhiran data sekolah dan data siswa
masih berlangsung di seluruh Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten se Indonesia
dengan memanfaatkan sepenuhnya koneksi dari JARDIKNAS sesuai dengan rencana
yang telah disusun pada awal tahun 2006 lalu.
Maret - Mei 2007
Blockgrand tahap 2 untuk pemutakhiran data siswa
dan sekolah kembali digelar.
Juli 2007
Untuk pertama kalinya sistem DAPODIK memproses
data kenaikan dan kelulusan secara otomatis sebagai bagian dari proses
pemutakhiran data. Adapun proses validasi dan verifikasi status kelulusan dan
kenaikan siswa dilaksanakan oleh Dinas Pendididikan secara online real
time.
Agustus 2007
Program SchoolNet mulai dipersiapkan untuk
meningkatkan keterjangkauan akses JARDIKNAS hingga ke tingkat sekolah-sekolah.
SchoolNet dirancang untuk mendukung akses DAPODIK hingga ke tingkat
sekolah-sekolah. Terdapat dua jenis SchoolNet, yaitu: basis Speedy Telkom dan
SchoolNet basis Wifi.
September 2007
Tender JARDIKNAS periode ke-2 menjangkau 1100an
node seIndonesia.
April 2008
Program JARDIKNAS dipindah ke Pustekom dengan
alasan Tupoksi. Termasuk DAPODIK juga dipindahkan ke PSP Balitbang. Tim
Jardiknas (DAPODIK) Biro PKLN dibubarkan.
Mei 2008
PSP Balitbang tidak kunjung menerima
tanggungjawab pengelolaan DAPODIK karena lebih mementingkan program PADATI Web,
sehingga DAPODIK tidak ada yang mengelola dan terlantar.
DAPODIK tidak ada alokasi anggaran operasional
dan pemeliharaannya di Biro PKLN karena seharusnya sudah dikelola oleh PSP
Balitbang sebagai bagian dari paket pemindahan JARDIKNAS dan DAPODIK.
Oleh karena itu pengelolaan DAPODIK disiasati dengan menyerahkan
operasionalnya kepada Dinas Pendidikan melalui surat dari Kabiro PKLN tanggal
28 Mei 2008.
Juni 2008
Terjadi kasus privasi data yang diprotes oleh
para komunitas Blogger. Pihak Biro PKLN meminta bantuan Tim DAPODIK (ex Tim
JARDIKNAS) untuk melakukan perbaikan dan pembenahan. Tim DAPODIK turun tangan
untuk perbaikan dengan menutup akses privasi data.
Juli 2008
DAPODIK boleh dikatakan tidak terkelola dengan
baik karena PSP Balitbang tidak kunjung menerima DAPODIK. Pihak Biro PKLN
meminta kerjasama dengan Tim DAPODIK (ex Tim JARDIKNAS) untuk memelihara
DAPODIK secara sukarela. Tim DAPODIK menerima kerjasama tesebut untuk menjaga
dan merawat pelayanan DAPODIK dengan dukungan dari SEAMOLEC. Oleh karena itu
disebut Tim DAPODIK Biro PKLN.
Agustus 2008
Kondisi JARDIKNAS yang dikelola oleh Pustekkom
tidak stabil dan menyebabkan komplain dari pengguna DAPODIK. Tim DAPODIK Biro
PKLN berinisiatif untuk mengaktifkan server cadangan DAPODIK di colocation
Telkom untuk menjamin kehandalan dan kecepatan aksesnya.
Desember 2008
Domain dapodik.diknas.go.id dan
dapodik.depdiknas.go.id tidak bekerja dengan optimal, sehingga dibuat
alternatif menggunakan domain baru yaitu: DAPODIK.ORG selain JARDIKNAS.ORG
Februari 2009
Biro PKLN membentuk Tim Call Center DAPODIK untuk
melayani para pengguna bekerjasama dengan Tim DAPODIK.
September s.d November 2009
PSP Balitbang bekerjasama dengan Tim DAPODIK Biro
PKLN untuk melakukan rekonsiliasi data NPSN sebagai bagian dari kegiatan
Program Sertifikasi Sekolah. Melalui program tersebut secara resmi NSS diganti
dengan NPSN.
Maret 2010
PSP Balitbang akhirnya melakukan serah terima
operasional dan pengelolaan DAPODIK dari Biro PKLN yang seharusnya
dilakukan sejak awal tahun 2008 lalu. Hal ini untuk mendukung Program
Sertifikasi Sekolah berbasis NPSN. Disepakati ada proses alih teknologi secara
bertahap untuk pemindahan operasional dan pengelolaan DAPODIK ke PSP Balitbang.
Sebagai tahap awal dilaksanakan pemindahan personal Tim Call Center DAPODIK
dari Biro PKLN ke PSP Balitbang untuk menjaga kesinambungan layanan DAPODIK.
Proses dan tahapan berkenaan dengan perangkat, sistem dan data akan
dilaksanakan secara bertahap.
Juni 2010
Tim Call Center DAPODIK di Biro PKLN dipindahkan
ke PSP Balitabang sebagai bagian dari proses transisi dan alih teknologi secara
bertahap untuk pengelolaan DAPODIK.
Agustus 2010
Situs publik DAPODIK dimutakhirkan dengan
menyajikan data per wilayah provinsi, kota/kabupaten hingga
sekolah-sekolah.
Oktober - Desember 2010
Rangkaian kegiatan alih teknologi dan pengelolaan
DAPODIK kerjasama antara Tim DAPODIK Biro PKLN dengan PSP Balitbang sebagai
bagian strategik persiapan pengelolaan lanjutan DAPODIK oleh PSP Balitbang
mulai 2011.
Oktober - Desember 2010
Tim DAPODIK Biro PKLN bekerjasama dengan
PUSPENDIK untuk merintis pengelolaan data peserta UN yang terintegrasi dengan
DAPOPIK dengan harapan dalam 3 tahun ke depan tidak perlu lagi ada
pendataan berulang-ulang terhadap para peserta UN.
Januari 2011
PSP Balitbang diubah menjai PDSP Kemdiknas dengan
pimpinan baru dan tanggungjawab baru.
Februari 2011
Dilaksanakan serangkaian pembahasan persiapan
pengelolaan DAPODIK 2011 antara Tim DAPODIK Biro PKLN dengan Tim DAPODIK PDSP
sebagai tindak lanjut hasil kegiatan Alih Teknologi Dapodik akhir Desember
2010.
Tim DAPODIK Biro PKLN merekomendasikan proses
pengalihan operasional teknis dilaksanakan secara matang dan bertahap karena
sistem DAPODIK sangat kompleks dan multi teknologi serta mengurangi resiko
downtime sistem yang mengganggu layanan transaksi DAPODIK dari seluruh Dinas
dan Sekolah seIndonesia.
Sebagai pengalaman dari proses transisi Jardiknas
2008 lalu karena tidak ada proses transisi dan pendampingan dari Tim JARDIKNAS
(DAPODIK) Biro PKLN ke Tim Pustekom yang memadai, akhirnya berdampak sistem
layanan akses JARDIKNAS terganggu beberapa hari setelah proses pengalihan
karena hal teknis sederhana yang tidak bisa diselesaikan oleh Tim Pustekkom.
Tim DAPODIK Biro PKLN bersedia akan berbagi
pengalaman dengan Tim PDSP selama proses pendampingan pengalihan operasional
teknis hingga Tim PDSP telah dinilai siap secara teknis oleh Tim DAPODIK Biro
PKLN untuk mengelola sistem DAPODIK secara mandiri.
Kepala PDSP setuju menyepakati membentuk Tim
Gugus Tugas Teknis bersama yang melibatkan kedua tim untuk koordinasi dan
sinergi melaksanakan proses transisi teknis pengelolaan DAPODIK. Tim Gugus
Tugas dimaksud tidak pernah terwujud karena tidak kunjung dibentuk oleh
PDSP.
Februari s.d Maret 2011
Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan (PPMP) Kemdiknas
bekerjasama dengan Tim DAPODIK Biro PKLN untuk menyediakan sistem transaksi
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) Online dari 29.000 sekolah se Indonesia.
Februari - Maret 2011
Tim DAPODIK Biro PKLN bekerjasama dengan Tim
BidikMisi Dikti dalam proses interkoneksi sistem untuk mendukung program
BIDIKMISI Dikti Kemdiknas.
Agustus 2011
Tim Call Center DAPODIK Biro PKLN yang ditugaskan
di PDSP diberhentikan secara sepihak oleh PDSP tanpa ada koordinasi terlebih
dahulu dengan Biro PKLN.
September 2011
PDSP mengumumkan akan membangun sistem baru
pengganti DAPODIK.org dan tidak bertanggungjawab lagi terhadap pelayanan pada
DAPODIK.org yang dikelola oleh Tim DAPODIK Biro PKLN.
Desember 2011
Tim DAPODIK Biro PKLN menghormati keputusan
dan kebijakan PDSP. Agar tidak terjadi dualisme sistem DAPODIK dan
karena program EDS Online PPMP yang terintegrasi dengan DAPODIK masih
berlangsung hingga 31 Desember 2011. Tim DAPODIK Biro PKLN mengumumkan
secara resmi akan menutup layanan DAPODIK per 1 Januari 2012.
Catatan:
Sejarah merupakan guru yang terbaik sebagai
bagian suatu proses pembelajaran dan pengalaman menuju perbaikan dan
penyempurnaan yang tiada henti. Banyak pelajaran berharga selama Layanan
DAPODIK Biro PKLN beroperasional periode 2006 s.d 2011. Di kesempatan lain,
kami akan tuliskan pelajaran-pelajaran yang dimaksud di edisi catatan
selanjutnya.
Ternyata
panjang juga ya sejarahnya..jadi intinya dapodik versi sekarang inilah yang
resmi dijalankan dan digunakan oleh sekolah-sekolah. Sekolah terlibat langsung dalam
mengisi dan melengkapi data pokok pendidikan dan dapat berinteraksi langsung
secara online. Pemerintah memang tidak main-main dengan dapodik ini karena sudah
dipersiapkan sejak lama, dan ini adalah impian bagi kita semua, yaitu adanya
data yang akurat, yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan dunia pendidikan.
diambil dari http://www.facebook.com/dapodik
Anda sedang membaca artikel yang berjudul Catatan Sejarah Perjalanan Dapodik (Data Pokok Pendidikan) . Silakan tinggalkan komentar atau sebarkan jika artikel Catatan Sejarah Perjalanan Dapodik (Data Pokok Pendidikan) ini menarik dan bermanfaat, namun jangan lupa untuk meletakkan link postingan Catatan Sejarah Perjalanan Dapodik (Data Pokok Pendidikan) sebagai sumbernya. Terimakasih (Ttd : Agus Fanani)
kenapa tiap kali data guru selalu bermasalah
BalasHapuskenapa data Guru Sertifikasi banyak yg salah, sementara data yg ada pada Aplikasi Pendataan di Sekolah masing2, sudah Valid
BalasHapus